Hidup
di dunia tidak hanya soal bahagia, namun kesedihan, kesepian dan perjuangan
ekstra keras agar bisa bertahan. Hal serupa telah dialami sosok janda dhuafa
yang hidup di pegunungan tandus bersama anak perempuan tercinta. Meski
ditinggal pergi sang suami, ia sanggup berdikari membesarkan sang buah hati
sendiri. Sosok Landep merupakan wanita yang sanggup menahan kehidupan yang
keras demi anak satu-satunya.
Siapa sosok Landep dan Jarwati?
Landep,
ia seorang janda yang telah ditinggal pergi sang suami sejak sang anak baru
berusia 1,5 tahun. Bisa dikatakan kalau kehidupan yang diarungi oleh Landep
begitu getir sebab ia tinggal di daerah pegunungan tandus di kawasan Njengglik,
Krajan Tengah, Wates, Slahung. Rumah yang tak layak pakai menjadi hunian mereka
berdua yang sulit diakses menggunakan sarana transportasi.
Lokasi
benar-benar berada di kawasan pegunungan yang hanya bisa diakses dengan
kendaraan roda dua. Untuk menuju ke rumah Landep saja, perlu jalan kaki menurun
sekitar 100 meter dari lokasi kendaraan yang bisa diparkir. Jalan cukup
berbahaya sehingga perlu kewaspadaan lebih teliti apalagi musim penghujan yang
rawan longsor.
Profesi
Landep hanya sebagai pencari barang bekas atau serabutan untuk menghidupi sang
anak. Meskipun dalam kondisi yang terbatas, Ibu Landep sangat bersyukur karena
memiliki anak yang tidak neko-neko. Jarwati merupakan sosok anak yang
berprestasi selama mengenyam sekolah di Mts.
Jika
musim kemarau datang, keluarga kecil yang tidak mampu ini harus berjuang lebih
keras untuk mencari setetes air. Suatu keadaan yang membuat prihatin di tengah
kehidupan modern masa kini. Berkat bantuan dari tim Ponorogo Peduli bersama
pemerintah setempat, rumah tidak layak huni yang belum memiliki listrik dibedah
pada tahun 2019 lalu. Kehidupan mereka berdua banyak mengandalkan bantuan PKH
dan donatur yang dermawan.
Kisah
kehidupan janda dhuafa yang hidup di lereng pegunungan yang tandus dan
berbahaya membuat kita wajib bersyukur. Ada orang yang lebih kurang beruntung
dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Sudah sepantasnya kita membantu
orang-orang yang memiliki kehidupan jauh dibawah garis kemiskinan.
Kebaikan yang bisa diberikan kepada
Landep dan Jarwati
Ibu
Landep dan Jarwati merupakan sosok dhuafa yang butuh uluran tangan. Di tengah
keterbatasan ekonomi, Landep tidak ingin menyerah dalam memberikan kehidupan
yang lebih baik untuk sang anak perempuan tercinta. Ia berharap Jarwati bisa
melanjutkan sekolah yang lebih tinggi agar bisa mengubah kehidupan yang mereka
jalani selama ini.
Lewat
program asuransi syariah Indonesia, kita bisa menjadi
peserta yang ikut memberikan sumbangsih sosial kepada orang yang membutuhkan.
Dengan iuran yang kita bayarkan setiap bulan, ada donasi yang bisa diberikan
untuk meringankan beban orang-orang yang butuh uluran tangan. Sedekah tidak
akan mengurangi harta yang kita miliki, bahkan Allah SWT menjamin harta yang
berkah dan berlipat ganda.
Produk asuransi syariah memiliki fitur-fitur
menarik yang bisa memberikan manfaat untuk kita dan keluarga. Proteksi
finansial dari berbagai macam risiko seperti sakit, bencana hingga kematian
yang bisa datang kapan saja. Setidaknya kita bisa menjalani hidup yang lebih
tenang dan aman karena bisa meminimalisir risiko tidak terduga.
Allianz
Syariah memiliki kampanye #AwaliDenganKebaikan yang memberikan
kesempatan umroh gratis untuk orang-orang baik. Ibu Landep yang tidak pantang
menyerah dalam bekerja dan memberikan kehidupan untuk sang anak pantas
mendapatkan berkah kebahagiaan. Tanpa suami, seorang wanita tetap bisa
berdikari untuk menjaga, melindungi dan memberikan nafkah halal untuk anak
tercinta. Yuk, ikut mengulurkan tangan untuk kebahagiaan Ibu Landep dan Jarwati
di Ponorogo!
0 komentar:
Posting Komentar